Cari

Sunday, April 12, 2009

Jangan terlalu cepat menilai

Ada seorang ayah yang mempunyai empat orang anak laki-laki. Dia ingin mengajarkan anak-anaknya agar mereka tidak terlalu cepat dalam menilai. Maka mereka masing-masing dikirim untuk sebuah pengamatan. Sang ayah mengirim mereka secara bergiliran untuk mengamati dan melihat sebuah pohon pir yang besar dan jaraknya sangat jauh dari rumah.

Anak pertama pergi di musim dingin, anak kedua di musim semi, anak ketiga di musim panas dan anak keempat di musim gugur..

Ketika mereka semua sudah pergi dan kembali lagi, Sang ayah memanggil mereka bersama-sama untuk menjelaskan apa yang telah mereka lihat.

Anak pertama mengatakan bahwa pohon itu jelek, bengkok dan membelit.

Anak yang kedua mengatakan, TIDAK, pohon itu tampak hijau dan penuh dengan kuncup yang bersemi.


Anak yang ke tiga tidak setuju, ia mengatakan pohon pir itu sarat dengan kumpulan bunga
yang harum dan tampak begitu indah. Itu adalah hal yang paling indah yang pernah dia lihat.

Anak yang terakhir tidak setuju dengan semua itu. Katanya pohon itu penuh dengan buah yang masak dan berjatuhan, dan hampir semuanya rontok.


Sang ayah kemudian menjelaskan kepada anak-anaknya bahwa mereka semua benar, karena masing-masing dari mereka telah melihat pohon itu namun hanya pada satu musim di kehidupan pohon itu.

Dia mengatakan kepada mereka bahwa mereka tidak dapat menilai sebuah pohon, atau seseorang, hanya berdasarkan satu keadaan saja, tetapi harus secara keseluruhan. Nilai mereka dapat dilihat dari kesenangan, sukacita, dan kasih sayang
dalam kehidupan mereka, yang hanya dapat diukur pada akhir, ketika semua musim atau fase kehidupan telah dilalui.

No comments:

Post a Comment